Posts

Showing posts from September, 2014

5 + 3 = -2

    Apa yang aneh dari matematika diatas? Bagaimana mungkin 5+3 hasilnya jadi minus 2? Bukankah harusnya 8? Betul, kalau jadi 8, itulah matematika manusia. Matematika yang biasa saja. Ada matematika lain yang harusnya kita kenal. Yakni, matematika halal haram.                  Jika pendapatan saudara yang terdiri atas gaji, honor, dan pemasukan lainnya senilai 3 juta, lalu masuk yang haram 5 juta, sesungguhnya ia bukan bertambah. Tapi minus, yakni minus 2 juta. Bila tiap bulan minus 2 juta, maka dalam setahun akan menjadi minus 24 juta. Dan, kalau terus-terusan minus 2 juta maka selama 10 tahun menjadi 240 juta. Sebuah angka yang sangat besar.                  Mengapa tidak tertangkap? Apakah tidak ada yang berani? Itu belum dihitung dari minus-minus lain dari perbuatan kita; shalat yang nanti-nanti, lisan yang suka be...

KEKUATAN DOA

Murah, mudah, tapi didengar oleh Allah. itulah doa. Hanya kebanyakan manusia tidak terlatih untuk berdoa. Kapan manusia berdoa? Biasanya kalau sudah mentok. Sudah tidak ada jalan. Sudah tidak tahu harus berbuat apa. Sudah tidak paham mesti kemana dan melakukan apa, barulah mereka berdoa. Karena itu, barangkali Allah menghadirkan kesulitan, kesusahan, dan penyakit. Di antara hikmah berdoa adalah Allah ingin mendengar suara perlunya kita dengan kuasa Allah, kebesaran-Nya, ampunan-Nya, dan kasih sayang-Nya. Yaitu, suara orang-orang yang benar-benar perlu dan membutuhkan Allah. Sejatinya, Allah menghadirkan masalah dan hajat supaya manusia terus terhubung dengan Allah. perlu terus dengan Allah. tidak pernah putus. Di dalam kehidupan sehari-hari, kita terlalu mengandalkan uang, harta benda, keluarga, kawan, dan jalan ikhtiar. Jarang mengandalkan doa. Padahal, doa itu di atas semuanya. Betul kita tetap perlu akan harta keluarga, kawan dan lainnya. Namun, kiranya doa harusnya menja...

Allah Pun Rindu

Tak ada yang sulit atau susah bagi Allah. Semuanya sangat mudah. Hanya kita saja malas, enggan meminta kepada Allah. Begitu pelitnya, sampai-sampai masalah yang kita hadapi pun tak mau kita bagi dengan Allah. Kita selalu berusaha menyelesaikan masalah sendirian dan tidak mau berbagi dengan-Nya. Ketika kita punya banyak kesempatan dan peluang, kita pun berusaha sendirian mengejar ‘mimpi’ karena kita merasa mampu dan kuasa. Seakan kita tidak membutuhkan pertolongan Allah. kalaupun butuh, hanya seperlunya saja. Pada kondisi inilah, akhirnya Allah “menyapa” kita. Allah rindu pada kita. Allah kemudian menghidangkan ujian dan beragam kebutuhan untuk kita. Ujian dan kebutuhan itu dihidangkan agar kita ingat dan semakin dekat serta meminta pertolongan kepada-Nya. Tapi, begitulah manusia. Entah ditengah-tengah musibah atau keperluan, kita lalai dan lupa. Sebagai contoh. Seorang pengusaha membutuhkan proyek agar usahanya tetap berjalan dan bisa menggaji karyawannya. Dengan itu, seharu...

Cukuplah Allah

“dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilang semua yang biasa kamu panggil, kecuali Dia ” (qs al-isra:67) Biasakan hanya mencari Allah. Biasakan hanya bersandarkan kepada Allah. Biasakan hanya perlu dan memohon kepada Allah. Menjelang tahun 2000, saya mendatangi kawan yang tinggal di Bogor. Sekitar 14 jam perjalanan bolak balik dari ketapang ke Bogor. Saat itu tidak ada kendaraan pribadi. Niat saya hanya satu, mau pinjam uang dengan kawan saya ini sebesar 30 juta. Sesampainya disana, Allah mengajarkan saya melalui pemandangan yang sedang saya lihat. Toko sekaligus jadi rumah kawan saya ini sedang dalam proses sita. Saya yang datang ingin meminjam, menjadi tertegun. Ternyata dia mendapat masalah. Saya yang dalam keadaan serbasalah, sempat ditanya olehnya. “makasih udah mau datang. Ya beginilah hidup. Ngomong-ngomong ada perlu apa nih?” ujarnya Saya jawab sambil berusaha senyum. “hehe, mau pinjam tadinya” kata saya. Spontan dia langsung bertanya, “berapa?”....