MENYELESAIKAN MASALAH TANPA MASALAH (Bagian II)
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Bagian kedua ini adalah pendalaman penjelasan dari bagian pertama yang dilengkapi dengan ayat Al-Qur'an dan hadits Rasulullah.
=> Allah yang MENETAPKAN, Allah yang MENGHILANGKAN
"Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu." (QS. Al-An'am:17)
Wahai anak muda, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat: ‘Jagalah ALLAH, niscaya ALLAH akan menjagamu. Jagalah ALLAH, maka engkau akan mendapati-NYA di hadapanmu. Jika engkau memohon (meminta), mohonlah kepada ALLAH, dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada ALLAH. Ketahuilah, bahwa seandainya seluruh umat berkumpul untuk memberi suatu manfaat kepadamu, maka mereka tidak akan dapat memberi manfaat kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan ALLAH untukmu. Sebaliknya, jika mereka berkumpul untuk menimpakan suatu kemudharatan (bahaya) kepadamu, maka mereka tidak akan dapat menimpakan suatu kemudharatan (bahaya) kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah ALLAH tetapkan atasmu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.” (HR. TIRMIDZI)
"Ketahuilah, Sesungguhnya kesabaran terhadap sesuatu yang tidak kamu sukai terdapat banyak kebaikan didalamnya. Sesungguhnya PERTOLONGAN (ALLAH) datang dengan kesabaran" (HR. AHMAD)
Sebagai contoh terkena penyakit yang mengharuskan untuk cuci darah 2x dalam seminggu. Untuk sekali cuci darah membayar 800rb, berarti dalam sebulan 6,4 juta. Sedangkan uang pensiun 5 juta.
Apakah ini MASALAH? Iya masalah
Tapi apakah ini MENJADI MASALAH? Tidak menjadi masalah karena apabila kita memahami konsep gambar diatas yang merupakan ketetapan Allah 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.
=> Allah sebagai yang BERKEHENDAK, manusia sebagai yang MENJALANKAN (jangan protes)
"Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Yunus:107)
=> Manusia mesti BERSYUKUR apabila Allah menghilangkan masalah.
"Maka setelah Kami hilangkan azab itu dari mereka hingga batas waktu yang mereka sampai kepadanya, tiba-tiba mereka mengingkarinya. Kemudian Kami menghukum mereka, maka Kami tenggelamkan mereka di laut disebabkan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka adalah orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami itu." (QS. Al-A'raf : 135-136)
=> Manusia hendaknya senantiasa BERDOA, karena Doa adalah otaknya ibadah
Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata, yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, lenyapkanlah dari kami azab itu. Sesungguhnya kami akan beriman". (QS. Ad-dukhan : 10-12)
Ayat diatas adalah yang menjelaskan berdoa menjadi sia-sia karena sudah kiamat, jadi dalam kondisi apapun jadikan doa sebagai rutinitas dan kebutuhan. Berdoalah walau lapang maupun sempit, karena Allah menyukai hamba-Nya yang meminta kepada-Nya saja. "Buntu jalan penyelesaian di bumi, maka akan ada jalan penyelesaian dari langit"
PETUNJUK DALAM MENYELESAIKAN MASALAH?
Petunjuk penyelesaian masalah adalah dari Al-Qur'an dan Hadits Rasulullah. Petunjuk adalah yang menyampaikan ke tujuan, sampai ketujuan apabila diikuti.
Contoh masalah dan penyelesaian dari Al-Qur'an yang diambil dari surah Yusuf.
=> Nabi Yakub BERSABAR dalam ujian.
Mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) dengan darah palsu. Ya'qub berkata: "Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu; maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan". (QS. Yusuf : 18)
=> Nabi Yakub mengadu kepada yang bisa MENYELESAIKAN masalah
"Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya". (QS. Yusuf : 86)
Salah satu waktu terbaik untuk meminta pertolongan Allah adalah 1/3 malam terakhir (tahajjud)
=> Terus BERUSAHA dan jangan mengikuti HAWA NAFSU
Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir". (QS. Yusuf : 87)
=> BERSERAH DIRI kepada Allah yang MENGATUR dan MELINDUNGI
Maka ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, mereka berkata: "Hai Al Aziz, kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan dan kami datang membawa barang-barang yang tak berharga, maka sempurnakanlah sukatan untuk kami, dan bersedekahlah kepada kami, sesungguhnya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bersedekah". (QS. Yusuf : 88)
=> Manusia BERKEINGINAN, Allah juga BERKEINGINAN
Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta'bir mimpi. (Ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh. (QS. Yusuf : 101)
CONTOH-CONTOH DALAM AL-QURAN TENTANG ORANG-ORANG YANG MENYELESAIKAN MASALAH TANPA MASALAH
KISAH NABI NUH
=> Nabi Nuh mendapatkan MASALAH dalam berdakwah (selama 950 tahun)
Nuh berkata: "Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang, maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran). Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (kemukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan menyombongkan diri dengan sangat. (QS. Nuh : 5-7)
=> Nabi Nuh senantiasa berdakwah
Kemudian sesungguhnya aku telah menyeru mereka (kepada iman) dengan cara terang-terangan, kemudian sesungguhnya aku (menyeru) mereka (lagi) dengan terang-terangan dan dengan diam-diam, maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun (QS. Nuh : 8-10)
=> Nabi Nuh mengingatkan kaumnya akan kebesaran Allah
niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? (Qs. Nuh : 11-13)
=> Nabi Nuh berdoa kepada Allah
Nuh berkata: "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir. (QS. Nuh : 26-27)
=> Allah menyelamatkan Nabi Nuh as
Sesungguhnya Kami, tatkala air telah naik (sampai ke gunung) Kami bawa (nenek moyang) kamu, ke dalam bahtera, agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar. (QS. Al-Haqqah :11-12)
=> Orang-orang kafir ditengelamkan
Anaknya menjawab: "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!" Nuh berkata: "Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang". Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan. (QS. Hud : 43)
=> Allah memerintahkan bumi dan langit, MASALAH selesai
Dan difirmankan: "Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah," dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: "Binasalah orang-orang yang zalim". (QS. Hud : 44)
KISAH MARYAM
=> Maryam mendapatkan masalah ketika akan melahirkan
Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata: "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan". (QS. Maryam : 22-23)
=> Masalah Maryam diselesaikan
Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu (QS. Maryam : 24-25)
=> Maryam menikmati pemberian Allah
maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini". (QS. Maryam : 26)
=> Maryam mendapat masalah lagi
Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina", (QS. Maryam : 28)
=> Masalah Maryam selesai ketika anak dalam pangkuan bisa bicara.
maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: "Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan?" Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, (QS. Maryam : 29-30)
MASALAH HILANG KEUNTUNGAN-PUN DATANG
=> Petunjuk Allah kepada ibu Nabi Musa as
Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa; "Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul. (QS. Al-Qashash : 7)
=> Anak kembali kepangkuan, hatipun senang tanpa ancaman
dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui(nya) sebelum itu; maka berkatalah saudara Musa: "Maukah kamu aku tunjukkan kepadamu ahlul bait yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?". Maka kami kembalikan Musa kepada ibunya, supaya senang hatinya dan tidak berduka cita dan supaya ia mengetahui bahwa JANJI ALLAH itu adalah benar, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. (QS. Al-Qashash : 12-13)
=> Petunjuk Allah kepada Nabi Musa as
Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa: "Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul". Musa menjawab: "Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku". Lalu Kami wahyukan kepada Musa: "Pukullah lautan itu dengan tongkatmu". Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar. (QS. Asy-Syu'ara : 62-63)
=> Nabi Musa dan kaumnya selamat, Fir'aun dan tentaranya ditenggelamkan
Dan di sanalah Kami dekatkan golongan yang lain. Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang besertanya semuanya. Dan Kami tenggelamkan golongan yang lain itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar merupakan suatu tanda yang besar (mukjizat) dan tetapi adalah kebanyakan mereka tidak beriman. Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. (QS. Asy-Syu'ara : 64-68)
Dari tulisan diatas, mudah-mudahan menambah keyakinan kita atas Allah-lah Yang Maha Menetapkan dan Yang Maha Menyelesaikan Masalah. Setiap masalah sesungguhnya terdapat kebaikan apabila kita mengikuti petunjuk dalam menyelesaikannya.
Tulisan ini jauh dari kata sempurna dari apa yang dijelaskan oleh Tuan Guru Ust. DR. Musthafa Umar Lc. MA, ketidaksempurnaan itu murni dari kesalahan saya pribadi.
Semoga bermanfaat
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Comments
Post a Comment