Perbaiki Tauhid Kita
tulisan ini saya kutip dari buku ust. Yusuf mansur "Perbaiki Tauhid Kita", bukunya tipis tapi isinya tebal hehe
lihatlah ciptaan-Ku! Lihat ciptaan Allah! Siapa tuh yang menciptakan? Ternyata yang menciptakan adalah Allah, bukan kita!
lihatlah tumbuh-tumbuhan yang kita makan! Siapa yang menumbuhkannya? Allah SWT
Siapakah yang telah menciptakan air yang kamu minum? Allah SWT
kalau kita bertanya pada kuping kita, niscaya lisan kita menjawab, "Allah Rabbuna!" Allah-lah Rabb kami! Tapi begitu diuji dengan satu ujian, benarkah Rabb kita adalah Allah. Kita akan ketahuan setelah kita diuji. Orang sudah menabung setahun, menjelang hari pernikahan, tiba-tiba berkenalan dengan si Fulan dan Fulanah, lalu kemudian uang itu pindah tangan (diambil). Yang mengakibatkan agenda rencana pernikahan menjadi tertunda atau malah batal. Saat itu kemudian Tuhan kita dipertanyakan. Kebanyakan dari kita kemudian gagal.
"kalau enggak diambil sama si Fulan, Ustadz, saya tahun ini sudah menikah." Dia merasa hebat sekali, bisa membuat kita bisa menikah dan tidak menikah. Sedangkan kita sepakat bahwa yang menikahkan adalah Allah dan yang menceraikan juga adalah Allah.
"ustadz, kalau tanah kita ini laku, tahun ini kita pasti pergi haji" hebat betul, tanah itu bisa memergikan dan menunda orang itu pergi haji. Sedangkan kita sepakat dengan ayat ini
"Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain-Nya jika (Allah) Yang Maha Pemurah menghendaki kemudharatan terhadapku, niscaya syafa'at mereka tidak memberi manfaat sedikitpun bagi diriku dan mereka tidak (pula) dapat menyelamatkanku?" Yasin:23
enggak ada yang bisa memberi manfaat dan mudharat kecuali Allah!
Kita pun sepakat mengambil hak orang lain dosanya minta ampun. Tapi kalah besar ketika ditimbang dengan kalimat kecil kita, "kalau kita enggak mengambil (mencuri/korupsi) dari mana kita kaya?" Kalah karena adanya kedudukan lain selain Allah, yaitu hati!
Sesungguhnya perjalanan kita adalah perjalanan mencari Tuhan. coba saja kalau eggak percaya, jalan sini mentok, jalan sana mentok, jalan sini mentok, jalan sana mentok, akhirnya kita tersungkur. Lalu kemudian mengatakan pada Allah, "Ya Allah, hanya Engkau yang bisa menolongku" Sama dengan perjalanan nabi Ibrahim as. tentu tidak hitam putih. ketika Ibrahim mencari Tuhannya, ia melihat bintang, dan ia mengira bintang Tuhannya. tapi bintang hilang di siang hari. bulan juga begitu. Matahari juga hilang di malam hari. sampai kemudian bertemu dengan Allah SWT
ketika kemudian Ibrahim berkata kepada ayahnya seperti dalam surah maryam:42
"Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun?"
Ternyata itu adalah kalimat Nabi Ibrahim As kepada kita semua. Ketika kemudian dibenturkan ke keadaan yang riil di dalam kehidupan, ini benar! pertanyaan ini benar! Seolah-olah Ibrahim bertanya kepada kita, kenapa engkau datang kepada yang tidak bisa mendengar, melihat, dan tidak dapat memenuhi kebutuhanmu?
ketika kuliah, kita mengerjakan tugas dosen dengan menghiraukan adzan demi nilai terbaik. ketika kerja, kita bekerja semaksimal mungkin agar mendapat jabatan lebih tinggi dari boss. bukankah semua yang kita inginkan Allah-lah yang memenuhinya? dengan cara langsung maupun perantara manusia. tanpa kita sadari kita sudah menjadikan tuhan ciptaan-Nya(manusia/materi)
Kalau kita sepakati siapa Rabb kita, Dialah Allah SWT. Maka kita
sudah tahu, tidak ada yang bisa membuat kita senang kecuali Allah. Tidak ada
yang bisa membuat kita menangis kecuali Allah. tidak ada yang bisa membuat kita
bahagia kecuali Allah. Tidak ada yang membuat kita jadi menderita, juga kecuali
Allah. Tidak ada yang bisa membuat kita punya duit kecuali Allah. Tidak ada
yang bisa menghidupkan kecuali Allah. Dan tidak ada yang bisa mematikan kecuali
Allah. Kalau kita sepakat itu, maka mari kita berkenalan kembali kepada Allah
SWT, baca surat al-waqiah
lihatlah ciptaan-Ku! Lihat ciptaan Allah! Siapa tuh yang menciptakan? Ternyata yang menciptakan adalah Allah, bukan kita!
lihatlah tumbuh-tumbuhan yang kita makan! Siapa yang menumbuhkannya? Allah SWT
Siapakah yang telah menciptakan air yang kamu minum? Allah SWT
kalau kita bertanya pada kuping kita, niscaya lisan kita menjawab, "Allah Rabbuna!" Allah-lah Rabb kami! Tapi begitu diuji dengan satu ujian, benarkah Rabb kita adalah Allah. Kita akan ketahuan setelah kita diuji. Orang sudah menabung setahun, menjelang hari pernikahan, tiba-tiba berkenalan dengan si Fulan dan Fulanah, lalu kemudian uang itu pindah tangan (diambil). Yang mengakibatkan agenda rencana pernikahan menjadi tertunda atau malah batal. Saat itu kemudian Tuhan kita dipertanyakan. Kebanyakan dari kita kemudian gagal.
"kalau enggak diambil sama si Fulan, Ustadz, saya tahun ini sudah menikah." Dia merasa hebat sekali, bisa membuat kita bisa menikah dan tidak menikah. Sedangkan kita sepakat bahwa yang menikahkan adalah Allah dan yang menceraikan juga adalah Allah.
"ustadz, kalau tanah kita ini laku, tahun ini kita pasti pergi haji" hebat betul, tanah itu bisa memergikan dan menunda orang itu pergi haji. Sedangkan kita sepakat dengan ayat ini
"Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain-Nya jika (Allah) Yang Maha Pemurah menghendaki kemudharatan terhadapku, niscaya syafa'at mereka tidak memberi manfaat sedikitpun bagi diriku dan mereka tidak (pula) dapat menyelamatkanku?" Yasin:23
enggak ada yang bisa memberi manfaat dan mudharat kecuali Allah!
Kita pun sepakat mengambil hak orang lain dosanya minta ampun. Tapi kalah besar ketika ditimbang dengan kalimat kecil kita, "kalau kita enggak mengambil (mencuri/korupsi) dari mana kita kaya?" Kalah karena adanya kedudukan lain selain Allah, yaitu hati!
Sesungguhnya perjalanan kita adalah perjalanan mencari Tuhan. coba saja kalau eggak percaya, jalan sini mentok, jalan sana mentok, jalan sini mentok, jalan sana mentok, akhirnya kita tersungkur. Lalu kemudian mengatakan pada Allah, "Ya Allah, hanya Engkau yang bisa menolongku" Sama dengan perjalanan nabi Ibrahim as. tentu tidak hitam putih. ketika Ibrahim mencari Tuhannya, ia melihat bintang, dan ia mengira bintang Tuhannya. tapi bintang hilang di siang hari. bulan juga begitu. Matahari juga hilang di malam hari. sampai kemudian bertemu dengan Allah SWT
ketika kemudian Ibrahim berkata kepada ayahnya seperti dalam surah maryam:42
"Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun?"
Ternyata itu adalah kalimat Nabi Ibrahim As kepada kita semua. Ketika kemudian dibenturkan ke keadaan yang riil di dalam kehidupan, ini benar! pertanyaan ini benar! Seolah-olah Ibrahim bertanya kepada kita, kenapa engkau datang kepada yang tidak bisa mendengar, melihat, dan tidak dapat memenuhi kebutuhanmu?
ketika kuliah, kita mengerjakan tugas dosen dengan menghiraukan adzan demi nilai terbaik. ketika kerja, kita bekerja semaksimal mungkin agar mendapat jabatan lebih tinggi dari boss. bukankah semua yang kita inginkan Allah-lah yang memenuhinya? dengan cara langsung maupun perantara manusia. tanpa kita sadari kita sudah menjadikan tuhan ciptaan-Nya(manusia/materi)
Comments
Post a Comment