Nikmat Kesehatan

Tulisan ini saya kutip dari buku 'Wajib Untuk Dibaca' yang sangat bagus berisi hikmah yang bisa diambil pembacanya

Di sebuah rumah sakit, datanglah seorang kakek yang sudah berusia tujuh puluh tahun. Kakek ini hendak berobat, karena sudah beberapa hari ini ia mengalami kesulitan kencing dan merasa sesak nafas. Sebenarnya ia ingin beristirahat saja di rumah, sambil menunggu penyakitnya sembuh. Tapi semakin lama semakin sakit. Akhirnya dengan diantar cucunya, datanglah sang kakek ke rumah sakit.

Setelah menunggu giliran, akhirnya tibalah waktunya sang kakek diperiksa.

"Bapak Suharto" panggil petugas jaga.
"Saya, Mas" jawab kakek Harto.

Segera ia masuk dan di hadapannya seorang dokter muda yang cekatan bersiap memeriksanya.

"Sakit apa, Pak?" Tanya dokter.
"Saya sakit kencing batu"
"Sudah berapa lama?"
"Baru seminggu"

Dokter kemudian melakukan diagnosis, memeriksa kondisi si kakek. Setelah beberapa lama kemudian.

"Pak, anda tidak sakit kencing batu"
"Saya sakit apa, pak dokter?"
"Infeksi saluran kencing"
"Satu lagi, pak dokter. Saya merasa sesak nafas"

Dokter juga segera melakukan diagnosis, memeriksa penyakitnya. Segera setelah itu, dokter itu memberikan resep dan meminta si kakek untuk membelinya di apotik. Sesampainya di luar ruang periksa, kakek itu menebus resep ke apotik.

"Ini obat untuk sesak nafasnya, pak. Sedangkan yang ini obat untuk infeksi saluran kencingnya" kata petugas apotik. Kakek itu segera membayar tagihan obatnya di kasir. Lumayan mahal juga.

Saat perjalanan pulang, di dalam mobil yang disopiri oleh cucunya, sang kakek menangis. Ia tampak menatap nota tagihan pembayaran obat tadi.

"Ada apa kek? Tanya cucunya.
"Apakah kakek keberatan dengan harga obatnya?"
"Tidak nak, sama sekali tidak"
"Lalu kenapa?"

Kakek itu kembali memandang nota itu. Obat sakit infeksi saluran kencing. Obat sakit nafas. Kemudian berbisik.

"SELAMA TUJUH PULUH TAHUN ALLAH TELAH MEMBERIKU NIKMATNYA KENCING. TUJUH PULUH TAHUN JUGA ALLAH MEMBERIKU NIKMAT NAFAS. ALLAH TAK PERNAH MENGIRIMKAN NOTA TAGIHAN PEMBAYARAN. BAGAIMANA JIKA ALLAH MENAGIHNYA, APAKAH KITA MAMPU MEMBAYARNYA? SEDANGKAN SAKIT SEMINGGU SAJA, KITA HARUS MEMBAYAR SEKIAN?"


Comments

Popular posts from this blog

Asmaul Husna [ 3. Yang Maha Penyayang (الرَّحِيْمُ) ]

Berapa Umur Kita?

MENYELESAIKAN MASALAH TANPA MASALAH (Bagian I)