Kisah di Dalam Surah Al-Baqarah

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh

Tulisan ini berdasarkan penjelasan yang saya dengarkan yang disampaikan oleh ust. DR. Musthafa Umar, Lc.MA. Surah Al-Baqarah memiliki arti sapi betina. Jujur saya baru tahu kisah ini, dan memiliki pesan yang dalam untuk renungan kita bersama.

Kisah ini berisi tentang pasangan suami istri yang memiliki anak sapi betina merah. Sang istri sedang hamil. Suami ini membawa anak sapinya ini tersebut ketepi hutan di dekat sungai dan berkata, “ya Allah aku titipkan sapi ini kepadamu”
Suami ini berpesan kepada istrinya, “apabila nanti aku meninggal dunia, didiklah anak ini dengan agama. Dan apabila dia sudah dewasa suruhlah ia menjemput sapi di tepi hutan di dekat sungai sana”

Singkat cerita ternyata suami ini meninggal dunia ketika istrinya masih hamil. Ketika anak ini lahir, sesuai dengan pesan suaminya dulu maka di didiknyalah dengan agama. Sampai saat dewasa ibu ini menyuruh anaknya, “hai anakku, dulu almarhum ayahmu pernah berpesan apabila kau telah dewasa agar menjemput sapi ketepi hutan di dekat sungai”

Bergegaslah sang anak ke tepi hutan yang diperintahkan oleh ibunya tersebut. Sesampainya di tepi hutan ia berkata, “ya Allah, aku ingin menjemput kembali sapi yang pernah di titipkan oleh ayahku dulu”

Subhanallah, sapi tersebut keluar dengan badan yang besar dan berwarna kekuningan. Ketika dalam perjalanan pulang, anak tersebut bertemu dengan bani israil yang sedang mencari sapi betina kuning  untuk disembelih, yang nanti dagingnya diambil untuk mengetahui siapa pembunuh seorang warga yang membuat dua kelompok bentrok sesuai perintah Allah.

Ketua bani israil ingin membeli sapi tersebut, tetapi anak ini menolak dan berkata, “sapi ini bukan hanya milikku, tetapi juga ada hak ibuku”

Kemudian ketua bani israil menawarkan dua kali lipat hingga 4 kali lipat harga sapi tersebut, tetapi anak ini tetap dengan pendiriannya tidak ingin menjual karena sapi tersebut bukan hanya miliknya sendiri, tetapi ada hak ibunya.

Akhirnya ketua bani israil ini mengikuti sang anak hingga kerumahnya. Ketua bani israil ini menemui ibunya, “hai ibu, kami ingin membeli sapi ini. Maukah engkau menjualnya?”
Ibunya menjawab, “tentu mau, tetapi sembelih dulu dan kuliti sapi tersebut. Lalu timbang berat kulitnya, berapa beratnya maka bayarlah dengan emas sesuai berat kulit tersebut”

Setelah disembelih dan dikuliti sapi ini, kulitnya di timbang dan didapat beratnya adalah 6kg. Berarti harga sapi tersebut harus dibayar dengan 6kg emas. Apabila 1kg emas kita anggap 500juta, jadi sapi ini berharga 3M.

Dari kisah ini saya ingin menyampaikan bahwa apabila Allah ingin memberi rezeki untuk kita, Dia akan memberi sesukanya dan dengan cara yang tidak disangka. Tetapi jangan sampai kita memahami santai-santai saja toh nanti Allah juga memberi rezeki. 

Ust Yusuf Mansur memberi nasihat apabila kita beriman kepada Allah, inshaAllah kesusahan kita akan diberi jalan keluar dengan cara-Nya. Di berita kita sering melihat yang sebelumnya susah, tetapi menjadi kaya raya dengan cara yang tidak diduga-duga. Beli setiap hajatmu dengan ibadah. Ibadah kok ngarep? Ini tidak salah. Yang penting ikhlas lillahi ta'ala dan Allah sendiri yang mengatakan mintalah hanya kepadaKu saja, jangan kepada selain Dia.

Ini sesuai dengan surah At-talaq ayat 2-3, yang disebut juga ayat seribu dinar.

Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar."
"Dan memberinya rejeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS. Ath Tholaq: 2-3)


Dari ayat diatas dijelaskan bahwa kuncinya taqwa, inshaAllah rezeki datang dan yang penting berkah.
Mencari rezeki jangan melihat aspek banyak atau sedikitnya saja, tetapi juga halal atau haramnya; dan berkah atau tidak berkahnya. Jadi kalau boleh memilih antara dua, mau rezeki banyak atau berkah? Jawabannya banyak dan berkah 😊
Semoga bermanfaat
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh

Comments

Popular posts from this blog

Asmaul Husna [ 3. Yang Maha Penyayang (الرَّحِيْمُ) ]

Berapa Umur Kita?

MENYELESAIKAN MASALAH TANPA MASALAH (Bagian I)