TEMUKAN PENYEBAB DAN JAWABANNYA
Saya dan kebanyakan manusia, senangnya mencari
jawaban, bukan mencari penyebab. Sehingga, kadang-kadang jawaban yang ditemukan
temporer (sementara) sifatnya, bahkan palsu.
Saya contohkan, seorang yang rumahnya tergenang
air. Kondisi demikian jangan hanya mengambil kain pel. Tapi, lihat darimana
penyebab genangan itu? Mungkin gentengnya yang bocor, karpet atar yang robek,
talang air yang retak, atau saluran air yang mampet. Maka, perbaiki semua itu.
inshaAllah genangan air teratasi permanen, bukan temporer.
Untuk urusan kehidupan, penyebab segala masalah
adalah perbuatan kita yang berlumur dosa, maksiat, atau karena kita kurang
dalam beribadah. Faktor lainnya hanya sebagai lanjutan saja, atau wasilah. Karenanya,
perbaiki diri dan ibadah, niscaya kehidupan ini akan membaik. Jadi, fokuslah
pada perbaikan diri.
Kalau kalimatnya saya panjangkan begini ‘’dan
hal yang menjadi fondasi dalam semua urusan kehidupan adalah shalat kita,
sedekah kita, perilaku kita, jarangnya kita membaca Al-Qur’an, jarangnya ke masjid,
jarangnya berzikir, jarangnya berdoa, seringnya bermaksiat, banyaknya dosa,
harta haram menyelimuti diri, dan lainnya. Sehingga membuat kehidupan kita
carut marut’’
Misalnya, seorang pengusaha yang sedang menuju
ambang kebangkrutan. Semua orang di panggil untuk membantunya. Saya yakin,
semua yang membantu itu tidak akan bias menolongnya hingga Allah yang membantu
atau mengizinkan seseorang untuk menyelesaikan problemnya. Karena itu, apapun
masalah yang kita hadapi, segera periksa keadaan diri dan ibadah, sebelum
semuanya menjadi terlambat.
Paling awal, periksalah shalatnya. Sudah benarkah
shalat kita? Lebih suka menunda-nunda atau langsung dikerjakan? Atau, malah
tidak melaksanakan sama sekali. Kalau semuanya sudah dilaksanakan, periksa lagi
bagaimana dengan amalan sunahnya?
Jika semuanya sudah beres, evaluasi lagi
dosa-dosa dan kemaksiatan yang pernah kita lakukan. Apakah syirik kepada Allah,
durhaka sama orang tua, berzina, memakan harta yang haram, suka meminum keras,
memutuskan hubungan silaturahim, atau kikir dan suka bergibah? Bila ditemukan
semua penyebabnya, niscaya akan didapatkan jawabannya. InshaAllah, Dia akan
menolong.
Rumah tangga berantakan, jangan menyalahkan
suami atau istri, apalagi menyalahkan kehadiran orang lain. Cobalah cari segala
penyebabnya? Jangan sampai, jika suatu saat berumah tangga lagi, hasilnya pun
akan sama.
Saudara memiliki anak-anak yang bandel, coba
cari penyebab pada diri saudara. inshaAllah, anak-anak akan saleh-salihah. Istilah
saya, pendidikan terbaik dengan juga fasilitas terbaik tidak banyak pengaruhnya
pada anak kalau sumber rezeki kita untuk menyekolahkannya berasal dari sumber
yang haram. Apalagi, tidak ada uswah
dari orangtuanya.
Comments
Post a Comment